
Feature news.
KOMUNITAS LOW RIDER JOGJA.
Low Rider di ambil dari kata Amerika yang berarti sepeda yang pendek alias ceper. Low Rider juga disebut dan dikait-kaitkan dengan salah satu band Indonesia yang bertempat tinggal di Bali yaitu Superman is dead. Dengar-dengar band inilah yang membawa Low Rider masuk di Indonesia. Awal mulanya sepeda Low Rider belum banyak peminatnya dikarenakan dari bentuk dan biayanya yang tidak wajar tersebut. Sepeda Low Rider adalah sepeda yang modelnya ceper dengan variasi stang tingginya dan panjang saat ini memang lagi ngetren. Bentuknya emang jauh berbeda dari sepeda umumnya, tapi tetep aja eye catching saat dilihat.
Sepeda model seperti ini memang tidak terlalu enak saat di kendarai, tetapi sepeda ini punya daya tarik tersendiri dan bisa juga buat mejeng, saat di kendarai sepeda yang biasa disebut Low Rider dapat memikat mata siapapun yang melihatnya dan menarik perhatian, ditambah lagi yang mengendarai sepeda Low Rider selalu berpenampilan menarik.
Awal mula sepeda Low Rider masuk di jogja, nama Agun alias Arif Gunawan slah satu pelopor dan pendiri salah satu juga komunitas Low Rider jogja. Setiap malem minggu di depan benteng Vredeburgh jogja selalu dipenuhi pengguna Low Rider. Mereka sudah mempunyai nama sendiri buat tongkrongan mereka yaitu Komunitas Low Rider Vredeburgh, yang disingkat menjadi KLOVER. Tak hanya KLOVER yang sering nongkrong di benteng, komunitas-komunitas Low Rider lain juga tak kalah ramenya.
Salah satu pendiri Low Rider di Jogja, Agun alias Arif Gunawan komunitas ini di bentuk pada bulan April 2008 lalu. Awalnya komunitas hanya sebagai tempat tongkrong anak-anak sepeda modifikasi, lambat laun virus Low Rider mulai merasuki komunitas ini sehingga tertular virus Low Rider dan terbentuklah KLOVER.
Setelah berjalan beberapan bulan KLOVER mulai dilirik orang-orang yang tertarik dengan sepeda Low Rider ini. Menurut Jatmiko biasa dipanggil miko ini, awal ketemunya dia dengan komunitas Low Rider pada tahun 2008, saat dia hanya iseng nongkrong di malam rabu gaul UGM, saat itu tongkrongan KLOVER masih di bunderan UGM. “ Di tahun 2008, tepatnya saya lupa KLOVER berpindah tempat tongkrongan menjadi di benteng Vredeburg, karena lokasinya yang sangat strategis dan gampang di jangkau dari berbagai arah,”imbuh miko yang tercatat sebagai warga Kasongan Bantul. Nah, inilah awal mula nama KLOVER diciptakan. Sementara KLOVER yang anggotanya dari penjuru jogja dan rata-rata mereka masih sekolah dan miko slah satunya.”Low Rider menambah penampilan kita jadi lebih cool”,tegas miko.
Soal proses pembuatan juga menarik. Diawali dari desain lalu cari-cari bahan. Ada yang pesen karena harus ngimpor dari negeri asalnya. Tapi ada juga diperoleh dari blusukan ke pelosok desa, plus tempat pembuangan sampah.”Semua itu sah demi kepuasan”’ sergap Agun yang ternyata sampai buka bengkel sepeda Low Rider.
Akan tetapi Low Rider juga mempunyai kelemahan, yaitu pas ujan,”mending kalau ujan sepedanya tiduran saja dirumah, sayang krom-nya”’ alasan Agun. Selain itu Low Rider juga jarang banget menggunakan rem, so siap-siap aja sepatu dengan sol yang agak tebel biar bias sekaligus buat ngrem, ujar miko sambil tertawa. HIGH END LOWRIDER.
Oleh Hendy susilo nugroho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar